muhammadiyahbabat.com – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dukun Gresik melakukan kunjungan silaturahim dan studi tiru ke PCM Babat pada Ahad (6/7/2025). Kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh semangat ini diawali dengan sesi ceremonial yang dipandu oleh Sekretaris PCA Babat, Ismuwati, SPd.
Kegiatan dimulai dengan iftitah oleh Wakil Ketua PCM Babat, Amrozi Mufida yang menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Ketua Umum PCM Babat, H. Arif Rahman Saidi. Dalam sambutannya, Amrozi menjelaskan bahwa Arif Rahman saat ini sedang bertugas ke Lombok dan beliau merupakan tokoh yang sangat sibuk, karena selain menjabat sebagai Ketum PCM Babat, beliau juga aktif sebagai Sekretaris Majelis Ekobisata PDM Lamongan, anggota Majelis Ekobisata PWM Jawa Timur, serta Direktur di BTM Mulia, AWAM, dan SPBU.
Amrozi juga memaparkan sejumlah prestasi PCM Babat yang layak dibanggakan. Salah satunya adalah keberhasilan meraih Juara 1 CRM Award LPCR PP Muhammadiyah tahun 2017 sebagai satu-satunya PCM yang memiliki Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) perumahan. Selain itu, PCM Babat memiliki dua rumah sakit Muhammadiyah yang masing-masing dipimpin oleh tokoh perempuan aktif dalam PCM dan PCA Babat, yaitu dr. Erniek Saptowati, MARS dan dr. Fara Nurdiana, M.Kes, yang dikenal sebagai “Dua Srikandi Muhammadiyah Babat”.
Dalam konteks ideologis, Amrozi juga menekankan pentingnya lima rukun jihad dalam bermuhammadiyah, yakni ibadah (dengan mengamalkan 9 golden habit), harokah, tajdid, ilmu, dan ikhlas.

Ketua Umum PCM Dukun Gresik, Afifudin Aminin, SAg. MPd. dalam sambutannya menyebut PCM Babat sebagai “Cabang rasa Daerah” karena begitu banyak dan besarnya AUM yang dimiliki. Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari strategi pengelolaan rumah sakit, AUM pendidikan, AUM perumahan, hingga sistem pengelolaan LAZISMU.
Sambutan selamat datang sekretaris PCM Babat Nurhadi mengatakan bahwa PCM Babat juga membuka diri terhadap pembelajaran dari PCM Dukun.
Dijelaskan bahwa manajemen keuangan PCM Babat sudah terstruktur, dengan majelis dikdasmen yang bersifat terpusat dan AUM lain seperti kesehatan serta ekonomi melaporkan laporan keuangan tahunan. Prinsip utama yang dipegang adalah bahwa AUM harus mampu menghidupi persyarikatan demi kesejahteraan umat.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi sharing presentasi dari masing-masing pimpinan AUM dan koordinator Majelis Pembina dan Pengembangan (MPP), di mana terjadi diskusi aktif dan saling bertukar pengalaman antar kedua PCM.
*Penulis: M. Alim Akbar Editor: FA
Komentar