AUM Inspirasi Kesehatan & Rumah Sakit
Beranda » Berita » PCM Dukun Gresik Studi Tiru ke PCM Babat: Belajar dari Sejarah dan Perjuangan Mendirikan Rumah Sakit Muhammadiyah

PCM Dukun Gresik Studi Tiru ke PCM Babat: Belajar dari Sejarah dan Perjuangan Mendirikan Rumah Sakit Muhammadiyah

Hj. Ning Ashfa
Ning Ashfa

muhammadiyahbabat.com – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dukun Gresik melaksanakan kegiatan studi tiru ke PCM Babat, Lamongan, pada Ahad (6/7/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 09.15 WIB ini bertujuan memperdalam wawasan tentang pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) khususnya di bidang kesehatan, dengan meneladani kiprah PCM Babat dalam membangun dan mengembangkan Rumah Sakit Muhammadiyah Babat dan RSU Muhammadiyah Babat.

Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah pertemuan dengan Hj. Ning Ashfa, seorang bidan sekaligus sarjana psikologi yang dikenal sebagai aktivis Muhammadiyah dan Aisyiyah Babat. Ning Ashfa bukan hanya pelaku sejarah, namun juga saksi hidup perjalanan panjang RS Muhammadiyah Babat, rumah sakit yang menjadi cikal bakal pengembangan AUM kesehatan di PCM Babat hingga memiliki dua rumah sakit. Menariknya, Ning Ashfa sendiri adalah putri dari seorang aktivis Muhammadiyah Dukun Gresik, sehingga pertemuan ini juga menjadi ajang silaturahmi lintas generasi dan wilayah.

Dalam paparannya, Ning Ashfa menceritakan perjuangan awal mendirikan layanan kesehatan di Babat. Ia bergabung sejak 25 Desember 1986 saat lembaga ini masih berupa BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak). Seiring waktu dan kebutuhan masyarakat, BKIA berkembang menjadi RSIA Muhammadiyah Babat pada tahun 1997, dan akhirnya pada tahun 2015 resmi menjadi RS Muhammadiyah Babat seperti yang dikenal saat ini.

Perjalanan mendirikan dan membesarkan rumah sakit ini tidaklah mudah. Dengan semangat pengabdian dan keikhlasan, tenaga medis saat itu bekerja tanpa mengenal lelah. “Waktu itu kami hanya dua bidan dan satu dokter, dibantu para pembantu bidan. Pasien bisa mencapai 200 orang lebih setiap harinya. Kalau dokter kecapekan, kami para bidan yang gantian memeriksa pasien dengan tetap mendapat panduan dari dokter. Jadi kami punya tugas ganda, sebagai bidan sekaligus dokter-dokteran,” ungkap Ning Ashfa mengenang masa-masa awal perjuangan dengan senyuman.

Ia juga menceritakan bagaimana RS Muhammadiyah Babat sempat mendapatkan dukungan satu tenaga dokter yang bergantian dalam penempatan dari Lembaga Kesehatan Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (LKHMI) milik HMI, yang turut membantu pelayanan kesehatan masyarakat saat itu.

Program Literasi Jadi Mata Pelajaran Baru: SD Muhammadiyah 2 Babat Siapkan Generasi Cinta Membaca

Bidan yang menamatkan sekolah bidanannya di Akademi kebidanan Siti Khodijah Sepanjang pada tahun 1976 ini juga menceritakan perjuangannya bersama rekan-rekannya ketika Kejadian Luar Biasa (KLB) Muntaber melanda. “Kami tidak tidur karena berjaga hingga 2×24 jam. Banyak pasien yang tidak mendapatkan tempat tidur, mereka kami tempatkan di koridor rumah sakit karena saking banyaknya pasien yang datang berobat. Alhamdulillah kami mendapat kepercayaan dari masyarakat,” ujarnya.

Meskipun resmi pensiun dari RS Muhammadiyah Babat pada tahun 2009, semangat pengabdian Ning Ashfa tidak pernah padam. Hingga kini, meski harus berjalan dengan bantuan tongkat, ia tetap aktif berjuang mengembangkan AUM Kesehatan melalui Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PCM Babat.

Dalam kesempatan tersebut, Ning Ashfa memberikan motivasi kepada PCM Dukun Gresik agar tidak ragu memulai langkah mengembangkan balai kesehatan untuk berkembang menjadi rumah sakit Muhammadiyah karena menurutnya Balai kesehatan yang dimiliki PCM Dukun usianya lebih tua dari RS Muhammadiyah Babat tempatnya mengabdikan diri dulu. Ia juga menekankan pentingnya memperluas jejaring, baik di lingkungan Muhammadiyah maupun di luar, seperti dirinya yang turut aktif di Ikatan Bidan Indonesia (IBI). “Meskipun saya bidan swasta, tapi saya tidak menutup diri untuk berkiprah dan berkontribusi di pemerintahan melalui IBI. Semua itu untuk memperluas jaringan dan informasi, demi kemaslahatan umat,” pesannya.

Kegiatan studi tiru ini diharapkan menjadi inspirasi bagi PCM Dukun Gresik untuk terus bergerak maju, khususnya dalam membangun AUM kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

*Penulis: Lady Al Jaatsiyah

Keceriaan Penutupan MPLS Ramah 2025 SD Muhammadiyah 2 Babat dan PAUD Aisyiyah Bedahan Di Pantai Klayar Paciran

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *