muhammadiyahbabat.com – Antusiasme terhadap dunia pendidikan kini merambah hingga pelosok pedesaan, termasuk Desa Patihan, Kecamatan Babat. Dari sisi ekonomi, mayoritas warganya berprofesi sebagai petani. Tak heran bila Patihan dijuluki sebagai lumbung sorgum, orean, dan jagung centel Kabupaten Lamongan.
Dari sisi kemuhammadiyahan, kiprah masyarakatnya pun tak diragukan lagi. “Aset kekayaan berupa tanah sawah dimiliki cukup luas. Dengan dukungan berbagai pola pengelolaan, PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah) Patihan baru saja dinobatkan sebagai PRM nominator unggulan tingkat nasional, yang akan berangkat ke Banjarmasin dalam event CRM Award 2025” ujar Purwoko, warga aktif Ranting Patihan yang juga anggota kelompok penyuluhan petani binaan Esti Faizah, SP, aktivis ‘Aisyiyah Kecamatan Kedungpring sekaligus penyuluh pertanian Kecamatan Babat.
Di bidang pendidikan, lembaga Muhammadiyah juga menunjukkan peran yang menonjol. Mulai dari TK/ABA, MI, hingga SMP Muhammadiyah 26 Patihan yang baru saja melaksanakan serah terima jabatan kepala sekolah.
Acara yang digelar pada Sabtu, 4 Oktober 2025 itu dihadiri oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Patihan, Komite Sekolah, Dewan Guru dan Karyawan, serta perwakilan Majelis Dikdasmen & PNF PCM Babat. Kegiatan berlangsung di ruang guru, diawali dengan penyerahan memori jabatan dari kepala sekolah lama, Mubarok, kepada kepala sekolah baru, Khoirul Majid, S.Ag.
Ketua PRM Patihan, Ahmad Akhwan, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada Mubarok atas dedikasinya selama memimpin SMP Muhammadiyah 26 Patihan.
“Terima kasih atas pengabdian dan kerja keras Pak Barok selama ini. Selamat datang dan selamat bertugas kepada Pak Khoirul Majid. Semoga dapat melanjutkan kepemimpinan dengan penuh amanah,” ujarnya.
Dalam kata pamitnya, Mubarok menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan selama masa tugasnya.
“Selama 3,5 tahun saya memimpin sekolah ini tentu banyak kekurangan. Untuk itu, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tutur Mubarok yang akrab disapa Pak Barok.
Sementara itu, kepala sekolah baru Khoirul Majid, S.Ag. dalam sambutannya mengajak seluruh pihak untuk saling mengingatkan.
“Saya ini manusia biasa, pasti ada salah. Mohon semua pihak menegur dan mengingatkan saya bila keliru,” ujarnya dengan rendah hati.
Perwakilan Majelis Dikdasmen PCM Babat, Ahmad Fanani Mosah, turut memberikan pesan inspiratif.
“Kepada Kangmas Khoirul Majid—saya panggil Kangmas Kepala karena masih muda—kami titip agar menggalakkan budaya literasi dan menulis di kalangan guru maupun siswa. Negara-negara maju seperti Jepang kini kembali pada media kertas sebagai sarana belajar dan berpikir,” ujar Fanani, yang akrab disapa Bung Mosah, dikenal aktif dalam dunia jurnalistik.
Turut hadir pula Muzamil Huda dari Majelis Dikdasmen PCM Babat. Sementara Ketua Majelis, Suwaji, berhalangan hadir karena tugas dinas di SMA Negeri 1 Kedungpring.

Acara ditutup dengan foto bersama sebagai simbol keakraban dan sinergi antarlembaga. Imam Muntaha, perancang acara sekaligus anggota PCM Babat, menutup kegiatan dengan seloroh ringan,
“Baru tahu saya, ternyata ngopi itu singkatan dari ngolah pikiran. Yuk, ngopi bareng Bung Mosah!”
Penulis: Ahmad Fanani Mosah
Editor: Tim Redaksi MuhammadiyahBabat.com
Komentar